Kamis, 29 Desember 2011

Overtraining Syndrome

Overtraining adalah suatu keadaan di mana porsi latihan terlalu berlebihan.
Istilah lain dari overtraining adalah under-recovering, yang artinya sama, yaitu tidak memiliki waktu dan nutrisi yang cukup untuk pulih dari latihan.
Olahraga memang baik untuk kesehatan dan kebugaran tubuh.
Tapi, olahraga harus dilakukan sesuai dengan kondisi tubuh.
Berolahraga dengan porsi yang berlebihan (overtraining) ternyata justru berdampak negatif bagi tubuh.
Olahraga dikatakan berlebihan jika kita melakukannya setiap hari dalam waktu lama, tanpa istirahat, atau jika satu sesi olahraga dilakukan lebih dari 60 menit tanpa berhenti, dengan intensitas yang tinggi.
Secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa kondisi overtraining merupakan kondisi di mana tubuh kurang istirahat untuk melakukan proses pemulihan setelah latihan.
Selain itu, overtraining sebenarnya juga menimbulkan suatu sindrom psikologis, dimana mereka yang overtraining karena latihan beban cenderung menjadi cepat cemas dan kebingungan, sedangkan mereka yang overtraining oleh latihan aerobik dapat mengalami depresi.

Menghindari overtraining memang sulit karena meragukan apakah lelah atau tidak bersemangat.
Yang jelas, bila tubuh sudah tak kuat lagi mengangkat beban, jangan dipaksakan.
Menghindari overtraining bukan berarti mengurangi optimalisasi latihan.
Kita hanya perlu menjadwal ulang hari dan porsi latihan.
Kita tak perlu berlatih tujuh hari dalam seminggu hanya untuk mendapatkan hasil maksimal secara instan.
Kurang tidur dan kurang istirahat berkontribusi mengakibatkan overtraining.

Oleh karena itu, jangan korbankan waktu beristirahat.
Ketahuilah bahwa otot mengembangkan dirinya di saat kita beristirahat, bukan di saat berlatih.
Istirahat melalui tidur yang cukup akan mempersiapkan energi agar mampu mengangkat beban di hari berikutnya.
Masih dalam upaya menghindari overtraining, kita harus memastikan asupan nutrisi kita mampu menyokong latihan.
Intinya adalah keseimbangan, bila protein yang kita masukkan ke dalam tubuh lebih banyak dibandingkan yang diolah saat berlatih, maka kelebihan protein ini akan keluar lagi melalui urin.
Tapi bila stok protein kurang, tubuh akan memecah protein dari otot-otot untuk mengisi kekosongan dan ini sangat berpotensi menyebabkan overtraining.

Cara Mencegah Overtraining (dilakukan pelatih)
1. Program latihan individual bagi atlet.
2. Membina komunikasi yang baik dengan atlet.
3. Keterbukaan tentang kondisi pribadi atlet.
4. Peningkatan beban latihan secara bertahap.
5. Program latihan yang bervariasi.
6. Memberikan masa pemulihan yang cukup.
7. Memberikan waktu istirahat dan liburan yang cukup.
8. Mengkonsumsi makanan yang cukup.
9. Konsultasi dan pemeriksaan medis dan psikologis secara teratur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar