Secara umum dapat dikatakan haid adalah proses pengeluaran darah dan cairan melalui kelamin wanita (vagina) yang mengandung sel-sel mati dari lapisan selaput lendir (lapisan endometrium) rahim (Kesehatan Remaja Depdikbud, 1997: 20). Haid dimulai pada pubertas sekitar 11-12 tahun dan kembali pada interval sekitar 28 hari sampai menoupose pada sekitar 45-50 tahun (John Gibson, 2003: 341). Sumarjo (2002: 15) menjelaskan bahwa haid ialah sebagai berikut
• Ovum menjadi matang dalam waktu pertengahan I siklus M, pada waktu pelapis uterus (endometrium) menebal dibawah pengaruh hormon estrogen. Sedangkan ovum bergerak dari ovarium melalui tuba fallopian ke uterus, ovarium mengeluarkan hormone progresterone, yang membuat endometrium bertambah tebal dan basah dengan adanya banyak pembuluh darah, mengawali datangnya ovum yang telah dibuahi.
• Bila ovum tidak dibuahi dalam perjalanan melalui tuba fallopian ke uterus, ovum itu pecah dan mati tidak tertanam dalam pelapis uterus. Sebagai akibatnya, pelapis itu menjadi hancur. Selnya mati. Uterus berkontraksi dan mengusir lapisan endometrium ke dalam cervix, selanjutnya dikeluarkan lewat vagina.
Menurut Segaf Hasan Baharun (1425: 5) haid menurut arti bahasa adalah mengalir. Sedangkan menurut syar’i adalah darah yang keluar dari pangkal rahim seorang wanita dalam keadaan sehat dan menurut kebiasaan, bukan karena melahirkan dan keluar pada waktu tertentu. Masa haid paling singkat (sedikit) adalah sehari semalam (24 jam) dan paling lamanya masa haid 15 hari, pada umumnya wanita mengeluarkan darah haid selama 6 atau 7 hari. Menurut Derek Liewellyn-Jones (2002: 13) haid adalah pengeluaran darah secara periodik, cairan jaringan dan debris sel-sel endometrium dari uterus dalam jumlah bervariasi. Jumlah rata-rata hilangnya darah selama haid adalah 30 ml (rentang 10-80 ml).
Luciene Lanson (1987: 114) menyatakan bahwa haid yang sebenarnya termasuk dua kejadian perluasan dan penepatan waktu terjadinya pendarahan aktual:
1. Proses pematangan telur (Ovulasi)oleh ovarium dan
2. Perubahan spesifik dalam saluran jaringan lubang uterine sebagai hasil ovulasi.
Menurut Savitri Ramaiah (2006: 20) haid merupakan hasil interaksi menyeluruh antara hypothalamus merupakan bagian otak yang mengontrol gerakan tanpa sadar,kelenjar endokrin dan fungsi-fungsi tubuh seperti suhu, rasa kantuk dan nafsu makan. Kelenjar pituaitary (dibawah otak) yaitu kelenjar kecil yang menempel pada hypothalamus dan mengeluarkan banyak hormon, ovarium (indung telur) dan lapisan uterus.
Penyebab Haid
Guyton dan Hall (1997: 1294) menyatakan bahwa haid disebabkan oleh berkurangnya estrogen dan progesterone secara tiba-tiba, terutama progresteron pada akhir siklus ovarium bulanan. Efek pertama adalah penurunan rangsangan terhadap sel-sel endometrium oleh kedua hormon ini, yang diikuti dengan cepat oleh involusi endometrium sendiri menjadi 65% dari ketebalan semula. Kemudian selama 24 jam sebelum terjadi menstruasi pembuluh darah berkelok-kelok, yang mengarah ke lapisan mukosa dari endometrium, akan menjadi vasospastik, mungkin disebabkan oleh efek involusi, seperti pelepasan bahan vasokonstriktor sebagian salah satu tipe vasokonstriktor dari prostaglandin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar