Minggu, 08 Januari 2012

Teori Perubahan Perilaku

Perubahan perilaku dalam diri seseorang dapat terjadi melalui proses belajar. Belajar diartikan sebagai proses perubahan perilaku yang didasari oleh perilaku terdahulu. Dalam proses belajar ada tiga unsur pokok yang saling berkaitan yaitu masukan (input), proses, dan keluaran (output) (Notoatmojo: 1993). Individu atau masyarakat dapat merubah perilakunya bila dipahami faktor-faktor yang berpengaruh terhadap berlangsungnya dan berubahnya perilaku tersebut.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi perilaku seseorang, sebagian terletak di dalam individu sendiri yang disebut faktor intern dan sebagian terletak di luar dirinya yang disebut faktor ekstern, yaitu faktor lingkungan.
• Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat bawaan misalnya: tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.
• Faktor eksternal yaitu lingkungan, baik lingkungan fisik, fisik, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering menjadi faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang. (Notoatmodjo: 2007)

Teori Perubahan Perilaku

a. Teori S-O-R
• Perubahan perilaku didasari oleh: Stimulus-Organisme-Respon
• Perubahan perilaku terjadi dengan cara meningkatkan atau memperbanyak rangsangan (stimulus).
• Perubahan perilaku terjadi melalui proses pembelajaran (learning process).
• Materi pembelajaran adalah stimulus.
Proses perubahan perilaku menurut teori S-O-R:
1) Adanya stimulus (rangsangan): diterima atau ditolak
2) Apabila diterima (adanya perhatian) dan mengerti (memahami) stimulus.
3) Subyek (organisme) mengolah stimulus dan hasilnya berupa kesediaan untuk bertindak terhadap stimulus serta bertindak (berperilaku) apabila ada dukungan fasilitas.

b. Teori “Dissonance” : Festinger
• Perilaku seseorang pada saat tertentu karena adanya keseimbangan antara sebab atau alasan dan akibat atau keputusan yang diambil.
• Apabila terjadi stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam diri orang tersebut akan terjadi ketidakseimbangan (dissonance).
• Kalau akhirnya stilmulus tersebut direspons positif (menerimanya dan melakukannya) maka berarti terjadi perilaku baru, dan akhirnya kembali terjadi keseimbangan.

c. Teori Fungsi: Katz
• Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan. Oleh sebab itu, stimulus atau obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang (subyek).
• Prinsip teori fungsi:
1) Perilaku merupakan fungsi instrumental (memenuhi kebutuhan subyek)
2) Perilaku merupakan pertahanan diri dalam menghadapi lingkungan
3) Perilaku sebagai penerima obyek dan pemberi arti obyek (respons terhadap gejala sosial)
4) Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dalam menjawab situasi (marah, senang).

d. Teori “Driving forces”: Kurt Lewin
• Perilaku merupakan keseimbangan antara kekuatan pendorong (driving forces) dan kekuatan penahan (restraining forces).
• Perubahan perilaku terjadi apabila ada ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut.
• Kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan perilaku:
1) Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan tetap.
2) Kekuatan pendorong tetap, kekuatan penahan menurun.
3) Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar