Bentuk perubahan perilaku dikategorikan ke dalam tiga kelompok sebagai berikut:
a. Perubahan alamiah (natural change): perubahan perilaku karena terjadi perubahan alam (lingkungan) secara alamiah.
b. Perubahan terencana (planned change): perubahan perilaku karena memang direncanakan oleh yang bersangkutan.
c. Kesiapan berubah (Readiness to change): perubahan perilaku karena terjadinya proses internal (readiness) pada diri yang bersangkutan, dimana proses internal ini berbeda pada setiap individu.
Perubahan perilaku terjadi dengan berbagai strategi dan cara. Strategi dalam perubahan perilaku adalah sebagai berikut:
a. Inforcement
1) Perubahan perilaku dilakukan dengan paksaan, dan atau menggunakan peraturan atau perundangan.
2) Menghasilkan perubahan perilaku yang cepat, tetapi untuk sementara (tidak langgeng)
b. Education
1) Perubahan perilaku dilakukan melalui proses pembelajaran, mulai dari pemberian informasi atau penyuluhan-penyuluhan.
2) Menghasilkan perubahan perilaku yang langgeng, tetapi memakan waktu lama.
Sedangkan cara yang biasa ditempuh untuk mencapai perubahan perilaku, yaitu:
a. Dengan Paksaaan
Cara ini dapat dilakukan dengan:
1) Mengeluarkan instruksi atau peraturan, dan ancaman hukuman jika tidak mentaati instruksi atau peraturan tersebut. Misalnya: instruksi atau peraturan tidak membuang sampah di sembarang tempat, dan ancaman hukuman atau denda jika tidak mentaati peraturan lalu lintas.
2) Menakut-nakuti tentang bahaya yang mungkin akan diderita jika tidak mengerjakan apa yang dianiurkan. Misal: menyampaikan kepada ibu-ibu bahwa anaknya bisa mati jika tidak berobat pada waktu demam tinggi.
b. Dengan memberi imbalan
lmbalan bisa berupa materi seperti uang atau barang, tetapi bisa juga imbalan yang tidak berupa materi, seperti pujian, dan sebagainya.
c. Dengan membina hubungan baik
Jika kita mempunyai hubungan yang baik dengan seseorang atau dengan masyarakat, biasanya orang tersebut atau masyarakat akan mengikuti anjuran kita untuk berbuat sesuatu, karena ingin memelihara hubungan baiknya dengan kita.
d. Dengan menunjukkan contoh-contoh
Salah satu sifat manusia adalah ingin meniru. Oleh karena itu, Puskesmas harus mempunyai lingkungan yang bersih, para petugas tampak bersih, rapi, dan ramah. Selain itu, para petugas juga berperilaku sehat, misalnya tidak merokok, tidak meludah di sembarang tempat, tidak membuang sampah sembarangan, dan sebagainya. Di beberapa tempat disediakan tempat sampah agar orang juga tidak membuang sampah sembarangan. Dengan contoh seperti ini biasanya orang akan ikut berbuat yang serupa yaitu berperilaku sehat.
e. Dengan memberikan kemudahan
Misalnya pemerintah ingin agar masyarakat memanfaatkan Puskesmas, maka Puskesmas didekatkan kepada masyarakat, pembayarannya dibuat sedemikian hingga masyarakat mampu membayar pelayanannya yang baik dan ramah, tidak usah menunggu lama. Semua ini merupakan kemudahan bagi masyarakat, maka diharapkan masyarakat akan tergerak untuk memanfaatkan Puskesmas.
f.Dengan menanamkan kesadaran dan motivasi
Misal individu, kelompok, maupun masyarakat, diberi pengertian yang benar tentang kesehatan. Kemudian ditunjukkan kepada mereka baik secara langsung ataupun tidak langsung, yaitu misalnya melalui film, slide, photo, gambar, atau cerita, bagaimana bahayanya perilaku yang tidak sehat , dan apa untungnya berperilaku sehat. Hal ini diharapkan akan bisa membangkitkan keinginan mereka untuk berperilaku hidup sehat. Cara ini memang memakan waktu lama untuk bisa dilihat hasilnya, tetapi sekali berhasil. maka ia akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan cara cara lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar