Motif sering diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif merupakan suatu yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu.
Setiap tindakan yang dilakukan manusia selalu dimulai dengan motivasi (niat). Menurut Wexley & Yukl (dalam As’ad, 1987) motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut Mitchell (dalam Winardi, 2002) motivasi mewakili proses-proses psikologikal yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu. Sedangkan menurut Gray (dalam Winardi, 2002) motivasi merupakan sejumlah proses yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.
James O. Whittaker memberikan definisi tentang motivasi sebagai kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan.
Frederick J. Mc Donald mengatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi (tenaga) di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif (perasaan) dan reaksi mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.
Definisi di atas menegaskan dalam motivasi terdapat tiga hal, yaitu:
a. Suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang. Setiap perubahan motivasi berakibat pada perubahan tenaga di dalam sistem neuro fisiologis dari organisme manusia.
b. Ditandai oleh dorongan afektif, seperti lebih bersemangat
c. Ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan, yaitu tindakan nyata
Jadi dapat diambil suatu kesimpulan bahwa motivasi adalah suatu faktor yang menjadi dorongan atau penggerak seseorang untuk melakukan sesuatu sehingga mencapai suatu tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar