Kepribadian dan karakter moral rakyat Jepang dibentuk sejak kecil. Prinsip moral yang mereka anut berasal dari kebudayaan samurai Jepang yang terdiri dari empat elemen moral, yaitu On, Gimu, Giri dan Ninjo.
Menurut staf kebudayaan dari Japan Foundation Indonesia, Hashimoto Ayumi, saat dihubungi, keempat unsur ini tidak diajarkan di bangku sekolah. Namun, secara otomatis didapat dari orang tua maupun masyarakat sekitar.
Berikut di bawah ini, keempat unsur prinsip moral Jepang:
1. On, berarti rasa hutang budi
Dengan prinsip ini, seseorang akan merasa berutang setiap kali orang lain berbuat baik padanya. “Jika seseorang berbuat baik kepada kita, maka kita merasa harus membalas kebaikannya tersebut,” kata Hashimoto.
2. Gimu, berarti kewajiban
Jika seseorang berhutang budi, maka kita akan berkewajiban untuk membayarnya.
3. Giri, adalah kebaikan
Dengan prinsip ini, seseorang akan membantu temannya atau keluarganya semampunya. “Jika kita mempunya teman dekat dan dia butuh pertolongan, maka kita akan membantunya dengan cara apapun,” kata Hashimoto.
4. Ninjo, adalah rasa kasih sayang
Prinsip ini mengajarkan rasa empati terhadap sesama. Dengan prinsip ini, seseorang akan merasa semua manusia adalah satu dan sama, di bawah perbedaan yang telah diatur oleh karma.
Wartawan media Jepang Jiji Press, Masakatsu Ishii, mengatakan bahwa empat unsur ini adalah semacam kewajiban sosial yang harus dimiliki oleh setiap rakyat Jepang. Masakatsu menjelaskan bahwa sekolah dasar di Jepang tidak mengajarkan pelajaran agama, hanya pelajaran moral satu jam setiap minggunya.Kendati demikian, empat prinsip moral tersebut terbentuk di lingkungan sekitar seorang anak. “Konsep ini memang tidak diajarkan di sekolah, namun diterima dan dipraktekkan langsung dari lingkungan,” kata Masakatsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar